
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi, dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS. Al Qasas : 77)
SMA Muhammadiyah 1 Surabaya. Bila kita kaji lebih dalam ayat ini, maka akan kita temukan mutiara nasihat yang sangat berharga dalam ayat ini. Setidaknya ada 3 nasihat yang sangat berguna di dalamnya:
1. Hendaknya kita dapat hidup secara seimbang.
Mengutamakan kebahagiaan akhirat sebagai visi kita,merengkuh kehidupan dunia serta kenikmatannya sesuai dengan ridha Allah, sebagai bekal kita untuk kehidupan akhirat kelak. Janganlah kita hidup seperti Qarun, tokoh serakah dan pengejar harta yang diceritakan dalam Al Qur’an, yang terlalu sibuk mengejar harta serta kesenangan dunia, sehingga ia lupa akan kehidupan akhirat yang lebih kekal dan lebih baik dari segala apa yang ada di dunia ini. Mari manfaatkan waktu kita sebaik-baiknya dengan kesadaran penuh bahwa usia dan kehidupan kita itu ada akhirnya, dan mencari akhir yang baik (khusnul khotimah) adalah kuncinya.

2. Empati kepada sesama.
Manusia dalam ilmu sosial dijelaskan sebagai makhluk tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Sehingga Allah sampaikan dalam al-qur’an agar manusia gemar menolong orang lain karena hal itu terkatagori dalam kriteria taqwa.
3. Dilarang melalukan perbuatan menyimpang.
Apapun problem yang kita hadapi dalam kehidupan kita, semuanya mengandung makna untuk mengukur kemampuan iman kita kepada Allah swt, bukan ujian itu datang karena kebencian sang pemilik ala ini terhadap kita.Tapi disampaikan oleh Allah bahwa Dia tidak pernah membebani hambanya diluar batas kemampuannya. Dan penguasa ala mini hanya satu yang diharapkan ,taat dan tunduk saja kepada semua perintah-Nya dan jangan berbuat kerusakan di muka bumi ini.Karena Allah swt tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.

Jika ke tiga nasihat itu bisa dilakukan maka kebahagiaan hati akan selalu muncul dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan akan kita dapatkan kebahagiaan dunia senantiasa bersanding dengan kebahagiaan akhirat.
Penulis Abdur Rozaq, M.PdI
Editor Thoriq M
Leave a Reply