Filantropi adalah suatu tindakan yang sangat dekat dengan kehidupan kita, hampir setiap hari kita melakukan tindakan-tindakan filantropi. Tindakan-tindakan seperti membantu orang lain, komunitas, atau tujuan sosial tanpa mengharapkan keuntungan pribadi sering kali kita jumpai dilakukan oleh banyak masyarakat Indonesia. Bahkan data yang disajikan oleh CNN menunjukkan negara Indonesia yang pernah menduduki peringkat pertama pada WGI di tahun 2025 ini menempati peringkat ke-21. WGI atau yang dikenal dengan World Giving Index sendiri merupakan indeks yang mengukur tingkat kedermawanan suatu negara berdasarkan survei terhadap tindakan membantu orang asing, donasi uang, dan waktu sukarela.
Melihat hal tersebut maka tidak menjadi satu hal yang asing jika banyak bermunculan lembaga-lembaga filantropi di Indonesia yang fokus ke dalam berbagai bidang mulai dari isu-isu sosial seperti kemiskinan dan pendidikan, masyarakat tunawisma, hingga lembaga-lembaga amal yang bergerak untuk isu-isu konservasi lingkungan. Salah satu lembaga swadaya yang berbasis filantropi kemudian juga ikut muncul di SMA Muhammadiyah 1 Surabaya (SMAMSA). Lembaga atau bagian yang lahir dari inisiatif guru-guru SMAMSA untuk bisa mengumpulkan bantuan guna disalurkan ke murid-murid yang membutuhkan.
Foto : Para Siswa SMAMSA Penerima Dana Ta'awun
4 tahun sudah langkah filantropi ini dijalankan oleh guru-guru SMAMSA, dan selama itu pula Lembaga Dana Ta’awun SMAMSA mampu menyalurkan manfaat ke banyak murid. Jika mau dihitung dan dikumpulkan maka hampir 1000 murid yang mendapatkan manfaat selama perjalanan 4 tahun langakh inspiratif ini dijalankan. Terpaan badai Covid-19 yang membuat kondisi ekonomi semua warga dunia termasuk para oarang tua wali murid SMAMSA menjadi salah satu motifasi yang mendorong langkah baik ini dijalankan.
Berbagai program kecil yang berdampak besar sudah dijalankan, mulai dari program beasasiwa anak yatim hingga orang tua asuh mampu menjadi oase di tengah keterbutuhan uluran tangan bagi murid yang membutuhkan. Konsistensi selama 4 tahun juga yang kemudian menjadikan gerakan inisiatif ini menjadi banyak ditiru dan bermunculan di sekolah-sekolah lain. Langkah kecil yang mengisnpiratif ini pula lah yang kemudian membuat upaya-upaya dalam menyediakan keteraksesan pendidikan untuk semua berhasil dilakukan oleh guru-guru SMAMSA. Di tahun ke 4 ini pula lah harapan Ta’awun bisa berkembang lebih besar bisa segera terwujud, agar manfaat yang diberikan kepada seluruh warga SMA Muhamamdiyah 1 Surabaya bisa tercapai.
Penulis : Miftah
Editor : Thoriq
Leave a Reply