Tho Riq · MARS MUHAMMADIYAH SANG SURYA OST SANG PENCERAH
Loading...
Surabaya
0313712425

Berita

SEKOLAH INI MENGENALKAN DAN MENGAJARKAN BUDAYA INDONESIA YANG MENDUNIA

09 Oct 2024

SMA Muhammadiyah 1 Surabaya. Batik merupakan salah satu warisan budaya yang diakui dunia karena dibuat dengan teknik yang memiliki simbolisme budaya lekat dengan kebudayaan Indonesia. UNESCO menetapkan batik sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) yang dimiliki oleh Indonesia pada tanggal 2 Oktober 2009.
Batik sendiri merupakan kain yang memiliki beragam motif yang unik dan mempunyai makna tersendiri. Keunikan motif batik itulah yang kemudian menjadikan kain batik diminati oleh banyak orang di dunia.

Motif batik yang beragam dan penuh makna ini pula lah yang coba diciptakan oleh siswa-siswi SMA Muhammadiyah 1 Surabaya. Ayuningtyas Prameswary SPd menjelaskan bahwa melalui praktik membatik dalam pelajaran seni budaya, siswa kelas XII belajar menciptakan motif batik yang sarat akan makna.

“Materi pembelajaran untuk anak-anak kelas XII kali ini adalah praktik pembuatan batik. Anak-anak belajar tahapan awal dalam proses pembuatan batik yakni mencanting” tutur sosok guru yang akrab dipanggil Bu Tyas ini.

Ibu Ayuningtyas P (Tiga dari kiri) saat memberikan penjelasan


Tyas menjelaskan bahwa siswa kelas XII kali ini membuat batik dengan corak yang mengangkat keragaman budaya Indonesia. Ia juga menceritakan bahwa tema yang diangkat kali ini adalah akulturasi budaya Tionghoa.

“Di kelas XII saya membagi beberapa tema untuk masing-masing kelas, kebetulan untuk kelas XII-1 yang sedang praktek ini saya berikan tugas ke mereka untuk mengangkat isu akulturasi budaya. Terutama yang diangkat adalah akulturasi budaya Tionghoa yang dekat dengan lingkungan sekolah” ujarnya.

Suasana saat siswa-siswi SMA Muhammadiyah 1 Praktik membatik


Seperti diketahui SMA Muhammadiyah 1 Surabaya sendiri berada di daerah Jl. Kapasan yang dekat dengan pusat perbelanjaan dan pemukiman penduduk etnis Tionghoa. Sehingga di daerah Kapasan ini memunculkan interaksi harmonis yang terjadi antara warga yang memiliki latar belakang etnis yang beragam.



“Saya mencoba mengenalkan ke anak-anak akan adanya keberagaman etnis dan budaya yang ada di sekitar lingkungan sekolah. Agar anak-anak bisa saling menghargai budaya yang dimiliki oleh masyarakat sekitar sekolah. Selain itu harapan saya anak-anak juga bisa paham maksud dari nilai budaya yang ada di sekitar tempat mereka belajar” ungkap Tyas.


Penulis,
Kontributor


Leave a Reply